belfo.id ads

Bitcoin may be world’s largest insurance company

19/05/2023
belfo.id ads title

[ad_1]

Anthony Pompliano, seorang venture capitalist dan pendukung Bitcoin populer, berpendapat bahwa BTC bisa dianggap sebagai perusahaan asuransi terbesar di dunia. Pompliano berpendapat bahwa sifat unik Bitcoin membuatnya menjadi aset asuransi yang menarik untuk berbagai alasan. Bitcoin memberikan perlindungan asuransi terhadap berbagai risiko, termasuk penyusutan mata uang dan kebangkrutan negara. Namun, kritikus Bitcoin menunjukkan volatilitas aset kripto dan adopsi yang rendah sebagai alasan mengapa Bitcoin mungkin tidak menjadi perusahaan asuransi global.

Argumentasi Pompliano didasarkan pada ide bahwa Bitcoin memberikan perlindungan asuransi terhadap berbagai risiko seperti penyusutan nilai tukar mata uang, kebangkrutan negara, kebijakan moneter dan fiskal yang tidak terkendali, dan sensor ekonomi. Ia menjelaskan bahwa seperti halnya asuransi tradisional, Bitcoin adalah hal yang berbeda bagi setiap orang. Keberhasilan Bitcoin kemungkinan besar akan terjadi pada masalah di dunia keuangan yang mendasar.

Ada beberapa alasan mengapa Bitcoin menjadi asuransi. Pertama, Bitcoin cukup dibeli satu kali dan memiliki keuntungan tertentu. Berbeda dengan polis asuransi tradisional, BTC tidak memerlukan premi berkelanjutan. Kedua, cryptocurrency adalah aset terdesentralisasi dan tidak terkendali oleh satu entitas manapun, sehingga lebih dapat diandalkan daripada perusahaan asuransi tradisional. Bitcoin juga memiliki hubungan terbalik dengan bencana di bidang keuangan tradisional, seperti ketika harga BTC naik saat krisis perbankan AS. Selain itu, Bitcoin adalah aset global yang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja di dunia, sehingga lebih mudah diakses daripada produk asuransi tradisional.

Kritikus Bitcoin mungkin tidak setuju, namun ide tersebut masih dapat dianggap sebagai solusi, terutama dengan kemungkinan bahwa Bitcoin dapat menjadi asuransi terhadap inflasi dan keruntuhan ekonomi. Sebagian besar dari peristiwa semacam itu sebagian besar tidak dapat “di-asuransikan”. Meskipun demikian, Pompliano berpendapat bahwa seseorang tidak perlu memiliki jumlah Bitcoin yang besar untuk memanfaatkan manfaatnya. Memasukkan sekitar 1-3% dari alokasi investasi ke dalam Bitcoin dapat menjadi lindung nilai yang efektif terhadap dampak negatif risiko ekonomi.

[ad_2]

Source link

    Artikel Terkait