belfo.id ads

DXY Set To Peak, Fueling Potential Bitcoin Rally To $37,000

22/08/2023
belfo.id ads title

[ad_1]

Bitcoin (BTC), mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami penurunan setelah periode konsolidasi yang lama di sekitar $29.000. Kegagalan untuk mempertahankan level ini mengakibatkan penurunan menjadi $26.000.

Menariknya, pembalikan terbaru Bitcoin ini bersamaan dengan spekulasi tentang kemungkinan terjadinya bull run, di mana banyak orang percaya bahwa musim dingin kripto sudah berakhir dan tingkat harga yang lebih rendah tidak akan dikunjungi kembali.

Namun demikian, sentimen ini berubah pada tanggal 14 Juli ketika Indeks Dolar Amerika Serikat (DXY) memulai reli kuat, melonjak dari 99 poin menjadi level saat ini 103.

DXY Menuju Puncak, Memicu Potensi Reli Bitcoin Menuju $37.000

Saat DXY mulai naik, arah pergerakan Bitcoin berubah menjadi menurun, mengakibatkan penurunan yang menyebabkan mata uang kripto ini kehilangan sebagian besar keuntungan tahun 2023. Sebaliknya, sebelum bulan Juli, BTC mengalami lonjakan ke level tertinggi tahunan $31.800, sedangkan DXY menurun.

Meski demikian, rekan pendiri Glassnode, Yan Allemann, menyatakan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, giliran Bitcoin akan kembali mendapatkan sorotan dan menguatkan dominasinya.

Yan Allemann seorang pendiri Glassnode telah membagikan wawasannya tentang kondisi pasar saat ini dan memprediksi lonjakan nilai Bitcoin yang akan segera terjadi saat memasuki musim gugur.

Analisis Allemann menunjukkan bahwa Dolar AS diperkirakan akan mencapai level tertinggi 106, yang akan memicu lingkungan yang sangat mendukung bagi Bitcoin.

Secara historis, korelasi terbalik antara Dolar dan Bitcoin telah diamati, di mana Dolar yang lebih kuat cenderung menekan harga kripto ini ke bawah. Sebaliknya, puncak Dolar sering kali bertepatan dengan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan Bitcoin.

Allemann meyakini bahwa Bitcoin diproyeksikan mencapai level $37.000 sebelum memulai pergerakan naik yang signifikan pada musim gugur. Lonjakan nilai ini sesuai dengan pola yang teramati pada siklus pasar sebelumnya, di mana Bitcoin mengalami reli harga yang mencolok pada bagian akhir tahun.

Namun masih belum terlihat bagaimana perkembangan narasi ini, tetapi satu hal yang jelas: dinamika antara Bitcoin dan Dolar AS terus membentuk lanskap kripto.

Data historis menunjukkan bahwa bulan September merupakan waktu sulit bagi Bitcoin. Menurut data dari CoinGlass, Agustus dan September secara historis menimbulkan tantangan bagi Bitcoin serta memiliki reputasi sebagai bulan buruk bagi performa kripto ini.

Ada 10 hari lagi hingga penutupan bulan ini, Agustus sudah terbukti menjadi bulan yang sulit bagi Bitcoin dengan mengalami penurunan 12% selama 30 hari terakhir. Namun demikian, tren historis menunjukkan bahwa September juga dapat menyebabkan tekanan penurunan pada harga Bitcoin.

Namun perlu diingat bahwa tren historis juga menunjukkan kemungkinan penurunan yang lebih moderat. Pada tahun 2013, misalnya, harga Bitcoin hanya turun 1% selama bulan September, melawan sentimen negatif yang lebih luas terkait bulan tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun September memiliki reputasi historis yang sulit, itu tidak menjamin penurunan signifikan bagi Bitcoin dalam setiap kasus.

Meskipun Bitcoin menghadapi tantangan pada bulan Agustus dan September, perlu diingat bahwa kripto ini telah menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk pulih dari penurunan di masa lalu. Kondisi pasar, faktor makroekonomi, dan perkembangan regulasi semua dapat berkontribusi pada fluktuasi harga Bitcoin dan kripto lainnya.

[ad_2]

Source link

    Artikel Terkait